Selasa, 11 Juni 2013

TUGAS REMIDIAL UAS TIK


FUNGSI  IF TUNGGAL, IF BERTINGKAT,

FUNGSI AND DAN FUNGSI OR


Microsoft Excel menyediakan banyak worksheet function untuk memudahkan pekerjaan kita salah satunya adalah fungsi IF. Fungsi IF terbagi dalam dua kelompok yaitu IF tunggal dan IF bertingkat.

IF tunggal

Fungsi IF tunggal adalah fungsi yang menghasilkan sebuah nilai jika kondisi yang ditentukan dipenuhi dan menghasilkan nilai yang lain jika kondisi yang ditentukan tidak dipenuhi. Syntax (aturan penulisan) fungsi IF Tunggal adalah sebagai berikut:
Text Box: =IF(Logical_test,Value_If_True,Value_If_False)




Keterangan:

1.  Logical_test adalah sebuah ekspresi logika yang dapat bernilai benar atau salah.

Contoh : A1=100, jika sel A1 memang berisi nilai 100 maka ekspresi logika tersebut bernilai benar selain itu (A1 tidak berisi nilai 100) ekspresi logika tersebut bernilai salah.
2.  Value_If_True adalah nilai yang ditampilkan atau dihasilkan oleh fungsi IF jika Logical_test bernilai benar.
Contoh : Jika isi sel A1 memang benar 100 maka fungsi IF akan menampilkan pesan “Sesuai harapan”. Pesan “sesuai harapan” ini merupakan Value_If_True.
3.  Value_If_False adalah nilai yang ditampilkan atau dihasilkan oleh fungsi IF jika Logical_test bernilai salah.
Contoh : Jika isi sel A1 bukan 100 maka fungsi IF akan menampilkan pesan “Tidak sesuai harapan”. Pesan “Tidak sesuai harapan” ini merupakan Value_If_False.

Mengacu pada keterangan diatas maka penulisan fungsi IF adalah sebagai berikut:

=IF(A1=100,”Sesuai harapan”,”Tidak sesuai harapan”)

Catatan:
Jika Value_If_True dan Value_If_False berupa tulisan atau teks maka harus diapit oleh dua tanda “ selain itu tidak perlu diapit oleh dua tanda “.

 

Contoh




 












Anda diminta untuk melengkapi tabel dengan mengisi kolom status dengan ketentuan sebagai berikut:
“Lulus” jika nilai minimal 60 selain itu “Tidak lulus”.

Langkah Pengerjaan
1.      Isikan fungsi IF di sel E5
2.      Tuliskan Logical_test : C5>=60
3.      Tuliskan Value_IF_True : “Lulus”
4.      Tuliskan Value_IF_False : “Tidak Lulus”
5.      Tekan tombol Enter dan kopi ke bawah sampai sel E24.

Penulisan fungsi IF tampak sebagai berikut:


 










Latihan:
Kerjakan Latihan 5.1






 
















Fungsi IF dapat juga digabung dengan fungsi logika AND dan OR dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Penggabungan fungsi ini harus memperhatikan aturan penulisan (syntax) masing-masing fungsi. Aturan penulisan (syntax) fungsi logika AND dan OR adalah sebagai berikut:

Fungsi AND


Text Box: =AND(Logical1,logical2,…..)
 



FUNGSI OR


 

Text Box: =IF(Logical_test,Value_If_True,Value_If_False)



Keterangan:
Logical1,logical2….adalah ekspresi logika yang akan diseleksi oleh fungsi AND dan OR dengan aturan logika sebagai berikut:

Logika AND

Ekspresi Logika 1
Ekspresi Logika 2
Hasil
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

Seleksi ekspresi logika dengan fungsi AND menghasilkan nilai benar hanya jika kedua ekspresi logika bernilai benar.

Logika OR

Ekspresi Logika 1
Ekspresi Logika 2
Hasil
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

Seleksi ekspresi logika dengan fungsi OR menghasilkan nilai salah hanya jika kedua ekspresi logika bernilai salah.


Contoh
Anda diminta mengisi kolom status dengan ketentuan sebagai berikut:
Status diisi dengan “Target” jika wajah “Tampan” dan tinggi badan minimal 170 selain itu “Bukan target”

Langkah pengerjaan:
1.      Isilah sel G4 dengan fungsi IF dan fungsi AND.
2.      Tuliskan logical 1: C4=”Tampan”
3.      Tuliskan logical 2: D4>=170
4.      Tuliskan Value_IF_True: “Target”
5.      Tuliskan Value_IF_False: “Bukan target”
6.      Tekan tombol Enter dan kopikan sampai sel G13

Penulisan fungsi IF dan AND akan tampak sebagai berikut:


 













Catatan: perhatikan jumlah tanda ( ) harus lengkap berpasangan.


Latihan:
Kerjakan Latihan 5.2



 






















Fungsi IF Bertingkat
Fungsi IF yang diuraikan di atas adalah fungsi IF tunggal atau sederhana yang digabung dengan fungsi logika AND dan OR. Sebenarnya fungsi IF dapat juga digunakan secara bertingkat untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Fungsi IF bertingkat digunakan jika terdapat lebih dari satu logical_test dalam suatu permasalahan.
Contoh:


 









ruf



Ketentuan Pengerjaan:
1.      Rata-rata dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2.      Nilai huruf diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rata-rata kurang dari 50 maka nilai huruf adalah E
Jika rata-rata kurang dari 60 maka nilai huruf adalah D
Jika rata-rata kurang dari 70 maka nilai huruf adalah C
Jika rata-rata kurang dari 85 maka nilai huruf adalah B
Jika rata-rata lebih dari 85 maka nilai huruf adalah A

Langkah Pengerjaan:
1.      Tulis rumus di sel F4 seperti dalam gambar| tekan enter| kopikan ke bawah


 










2.      Tulis rumus di sel G4 seperti dalam gambar| tekan enter| kopikan ke bawah


 












Penjelasan:
Fungsi IF ditulis berkali-kali seperti terlihat dalam gambar karena logical_test dalam permasalahan ini lebih dari satu. Logical_test tersebut adalah:
1.      Rata-rata < 50
2.      Rata-rata < 60
3.      Rata-rata < 70
4.      Rata-rata < 85 dan
5.      Rata-rata > 85
Terdapat lima logical_test yang berarti masalah tidak mungkin terselesaikan hanya dengan fungsi IF tunggal karena fungsi IF tunggal hanya mampu menyeleksi satu logical_test. Untuk mengatasi hal tersebut, fungsi IF tunggal digabung dengan fungsi IF  tunggal beberapa kali sehingga terbentuk fungsi IF bertingkat seperti terlihat dalam gambar.
Tabel berikut ini menunjukkan proses pengerjaan logika oleh MS-Excel  mengikuti format fungsi IF tunggal (logical_test;value_if_true;value_if_false) atas permasalahan di atas.

Fungsi IF
Logical_test yang terselesaikan
Value_IF_True
Value_IF_False
Logical_Test yang tersisa
IF 1
Rata-rata < 50
E
Mungkin D,C,B atau A
Rata-rata < 60
Rata-rata < 70
Rata-rata < 85 dan
Rata-rata > 85
IF 2
Rata-rata < 60

D
Mungkin C,B atau A
Rata-rata < 70
Rata-rata < 85 dan
Rata-rata > 85
IF 3
Rata-rata < 70

C
Mungkin B atau A
Rata-rata < 85 dan
Rata-rata > 85
IF 4
Rata-rata < 85
B
Pasti A
Rata-rata > 85
Logical_test terakhir yaitu rata-rata > 85 tidak perlu diselesaikan dengan menuliskan lagi fungsi IF karena secara otomatis value_if-true untuk logical_test tersebut sudah menjadi value_if_false pada logical_test “rata-rata < 85”.

Latihan
Kerjakan Latihan 5.3

Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap


1.1 Program Aplikasi Pembuat Grafis

Pada pembuatan media Informasi digital seperti halnya website, eksistensi grafis sudah menjadi suatu kebutuhan. Bahkan, sudah menjadi hal yang konvensional jika suatu website hanya terdapat grafis tanpa adanya animasi, baik animasi berbasis grafis maupun berbasis suara. Tidak dapat di pungkiri lagi, grafis yang menjadi tolak ukur kualitas suatu program aplikasi atau website. Hal tersebut menimbulkan perang urat syaraf antar produsen software, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang design grafis, sehingga bermunculan software-software berbasis grafis dengan fitur-fitur (fasilitas) yang canggih, mudah dalam pengoperasian, menarik, dan compatible.

A. Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap

Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y.

 Pada desain grafis, desain dibagi menjadi 2 kelompok yakni desain bitmap dan vektor. Grafis desain bitmap dibentukdengan raster/pixel/dot/titik/point koordinat. Semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya. Hal ini menyebabkan semakin halus citra grafis, tetapi kapasitas filenya semakin besar.

 Ketajaman warna dan detail gambar pada tampilan bitmap bergantung pada banyaknya pixel warna atau resolusi yang membentuk gambar tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan monitor dan VGA ( Video Graphic Adapter ) yang digunakan. Jika gambar tampilan bitmap berresolusi tinggi di tampilkan pada monitor yang berresolusi rendah akan mengakibatkan gambar terlihat kasar , bahkan terlihat kabur berbentuk kotak-kotak ( juggy ) jika dilakukan pembesaran gambar. Satuan untuk ukuran grafis jenis bitmap ini adalah dpi ( dot per inch ) yang berarti banyaknya titik dalam satu inci. Untuk lebih memahami grafis jenis bitmap .

 Beberapa grafis bitmap dapat Anda temui di file komputer, yakni file komputer yang berekstensi : .bmp, .jpg, .tif, .gif, dan .pcx. Grafis ini biasa digunakan untuk kepentingan foto-foto digital.

 Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap, antara lain : Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Microsoft Photo Editor dan Macromedia Fireworks. Semua program tersebut menawarkan kemudahan dan kelengkapan fiturnya.

Selain grafis jenis bitmap, ada grafis jenis vektor yang merupakan perkembangan dari sistem grafis bitmap (digital). Grafis ini tidak tergantung pada banyaknya pixel penyusunnya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis. Tampilan akan terlihat jelas meskipun dilakukan pembesaran (zooming).

 Penggunaan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu dapat menciptakan bermacam-macam bentuk grafis, seperti lingkaran, segitiga, bujur sangkar dan poligon. Dengan demikian , pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume file, tetapi dari segi pemakaian prosessor akan memakan banyak memori.

 Program aplikasi grafis yang berbasis vektor antara lain : CorelDraw , Macromedia Free hand, Adobe Illustrator dan Micrografx Designer.


Perbedaan Grafis Vektor dan Grafis Bitmap
Gambar Vektor
 Gambar vektor merupakan gambar yang terbentuk bukan dari kumpulan titik melainkan terbentuk dari sejumlah garis dan kurva. Karena gambar jenis vektor ini bukan terdiri dari titik, maka apabila tampilan gambar ini diperbesar tetap tidak akan kehilangan detailnya sehingga kualitas gambarnya tetap baik. Contoh gambar ini adalah teks dan logo. Perangkat lunak yang sering digunakan untuk mengolah gambar jenis vektor ini adalah CorelDRAW, Freehand.
 Monitor biasanya akan menampilkan gambar dalam bentuk piksel, maka semua gambar baik jenis vector maupun bitmap akan ditampilkan dalam bentuk piksel. Gambar ini mengandung unsur matematis seperti arah, ukuran sudut, ketebalan, warna, dan lain sebagainya.

Gambar Bitmap
 Tampilan bitmap sering disebut dengan gambar raster yaitu tampilan gambar yang terdiri dari titik-titik atau piksel. Masing-masing piksel ini mempunyai lokasi serta warna tersendiri yang secara keseluruhan membentuk sebuah tampilan gambar pada saat gambar diperbesar. Kehalusan tampilan gambar ini sangat tergantung kepada resolusi serta titik atau piksel yang membentuk gambar tersebut.
 Apabila gambar ini diperbesar maka ini kelihatan kotak-kotak, semakin besar tampilan gambar maka semakin besar pula kotak-kotak tersebut, yang sebetulnya merupakan tampilan piksel yang diperbesar. Contoh gambar bitmap antara lain photo, gambar-gambar hasil scanner serta gambar yang dihasilkan dari software grafis seperti Adobe Photoshop, Corel PHOTO-PAINT.
 Kelemahan dari gambar jenis bitmap adalah gambar akan menjadi pecah dan terlihat “kotak-kotak” (jagged) apabila gambar tersebut diperbesar atau dicetak menggunakan resolusi yang lebih kecil daripada nilai resolusi aslinya. Format bitmap ini memerlukan ruang penyimpanan data yang lebih besar dibandingkan dengan format vektor.

 Perbandingan Gambar-Gambar Berbasis Vektor dan Bitmap

 Vektor  
Tetap utuh pada saat diperbesar
Tersusun dari kurva (path). Path terdiri dari garis (line segment) dan beberapa titik (node) atau disebut dengan anchor point.
Gradasi warna harus dianalisis dulu oleh para desainer grafis.
Tidak mengenal resolusi. Kualitas gambar tergantung pada point pembentuk path.
Menyimpan gambar sesuai dengan software yang kita gunakan misalnya CorelDRAW dalam format berekstensi AI dan Macromedia Freehand
Nyaman dipakai untuk melayout halaman (teknik publishing), membuat font, dan ilustrasi.
 Bitmap
 1.    Pecah saat diperbesar
 2.    Tersusun oleh selebaran bintik-bintik (piksel), beragam warna, piksel tersebar dalam pola grid.
 3.    Gradasi warna lebih luwes dan nyata
 4.    Semakin besar resolusi, semakin tinggi kualitas foto
 5.    Mampu menyimpan gambar antar-format, yaitu JPEG, BMP, GIF, TIFF dan PNG
 6.    Nyaman dipakai untuk gambar-gambar dengan efek bayangan (shading) yang halus

Tutorial Photoshop

Tutorial Photoshop Berbahasa Indonesia Gratis
Rabu, 31 Agustus 2011
 Fungsi Tool-tool pada Photoshop
Fungsi Alat Photoshop - Kali ini saya akan memberikan penjelasan mengenai fungsi alat-alat pada photoshop, semoga posting kali ini dapat bermanfaat bagi kalian yang baru terjun dalam dunia photoshop & berniat untuk mempelajari photoshop secara mendalam, berikut gambar tool-tool photoshop dan fungsi tools photoshop pada versi CS 4 .

Selection Tool

Move Tool - Shortcut (V), alat ini digunakan untuk memindahkan posisi layer dalam satu foto ataupun memindahkan sebuah foto atau layer dalam sebuah foto ke foto yang lain / foto yang berbeda.

Rectangular Marquee Tool - Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk kotak. Klik kanan diatas alat ini maka akan muncul alat lain dari kelompok marquee tool seperti Eliptical Marquee Tool, Single Row Marquee tool dan Single Column Marquee Tool.


Eliptical Marquee Tool - Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk lingkaran seperti menyeleksi lingkaran mata, ban mobil dan objek lain. Alat ini masih satu kelompok dengan Rectangular Marquee Tool.


Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, alat ini akan membentuk seleksi sesuai dengan gerakan mouse, penggunaan alat ini sangat bergantung dengan gerakan mouse sehingga cukup sulit mengendalikan dan mencapai hasil yang maksimal.


Polygonal Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas bersudut, alat ini membentuk seleksi melalui titik-titik point yang dibuat dengan menggunakan klik kiri mouse. Alat ini juga dapat digunakan untuk memotong dan mengubah background foto.


Magnetic Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, cara kerja alat ini adalah menempel pada tepi objek yang akan dipotong ketika mouse bergerak mengelilingi tepian objek, selama proses seleksi alat ini membentuk titik-titik penghubung seleksi.


Magic Wand Tool - Shortcut (W), digunakan untuk  menyeleksi satu jenis warna (warna solid) pada foto. Alat ini dapat menyeleksi dengan pengaturan nilai tolerance atau nilai cakupan warna, semakin besar nilai tersebut maka semakin luas cakupan warna yang di seleksi.


Crop & Slice Tool


Crop Tool - Shortcut (C), digunakan untuk memotong gambar, foto ataupun canvas (kertas kerja). Pemotongan dengan alat ini dilakukan secara permanen mengubah bentuk dimensi lebar dan tinggi foto. Pemotongan dilakukan dengan menentukan area potong berbentuk kotak dari sebuah foto.


Slice Tool - Shortcut (C), digunakan untuk kebutuhan website dengan cara memotong hasil desain yang telah dibuat di Photoshop menjadi potongan yang lebih kecil.


Slice Select Tool - Shortcut (C), digunakan untuk memilih potongan pada sebuah desain yang telah dipotong sebelumnya dengan menggunakan slice tool.


Annotation, Measuring & Navigation Tool
  

Eyedropper Tool - Shortcut (I), digunakan untuk mengambil sample warna dari sebuah gambar ataupun foto, sample warna diambil dengan cara mengklik warna target yang kemudian secara otomatis akan mengubah warna depan (foreground color) pada toolbox.


Ruler Tool - Shortcut (I), digunakan untuk mengukur dimensi lebar dan tinggi.  alat ini biasanya digunakan untuk kebutuhan website seperti mengukur dan memperkirakan interface tinggi & lebar tombol, header ataupun area website lainnya. Satuan yang digunakan biasanya pixels.


Note tool - Shortcut (I), digunakan untuk memberikan catatan pada hasil desain yang telah di buat. Catatan ini berguna sebagai pengingat dalam proses pembuatan desain ataupun dapat berguna sebagai media untuk penyampaian sebuah pesan ketika bekerja secara team.


Hand Tool - Shortcut (H), digunakan untuk menggeser/memindah bidang pandang foto atau gambar di dalam window view area atau dalam kondisi gambar sedang di perbesar (zoom in). Cukup tekan dan tahan tombol spasi untuk meminjam alat ini.


Zoom Tool - Shortcut (Z), digunakan untuk memperbesar ataupun memperkecil tampilan foto atau gambar. Pengaturan zoom in atau zoom out dapat dilakukan melalui option bar.


Retouching Tool


Spot Healing Brush - Shortcut (J), digunakan untuk menghapus noda pada sebuah foto ataupun gambar, alat ini juga biasanya digunakan untuk menghilangkan noda di wajah ataupun menghilangkan jerawat diwajah.


Patch Tool - Shortcut (J), digunakan untuk memperbaiki foto dengan cara memanfaatkan pola yang terdapat pada foto tersebut. Perbaikan dilakukan dengan menyeleksi kerusakan area kemudian menarik seleksi tersebut diatas pola target untuk menutupi area kerusakan.


Red Eye Tool - Shortcut (J), digunakan untuk menghilangkan efek mata merah yang timbul pada foto akibat pengambilan foto dalam kondisi gelap menyebabkan flash kamera memantulkan warna merah pembuluh darah dibalik mata.


Clone Stamp Tool - Shortcut (S), digunakan untuk mengambil sample dari sebuah area gambar kemudian mengkloning / menerapkan sample tersebut untuk dilukiskan diatas area foto lain berdasarkan sample foto yang diambil.


Pattern Stamp Tool - Shortcut (S), digunakan untuk melukis image dengan menggunakan pola tertentu sesuai dengan pola yang dipilih pada option bar.


Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar dalam sebuah layer raster.


Background Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar sehingga menghasilkan layer transparant pada bagian foto atau pada area yang dihapus.


Magic Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus area tertentu dari sebuah foto atau gambar yang memiliki warna yang serupa (satu warna solid) menjadi transparan dengan satu kali klik pada area warna tersebut. Bisa dimanfaatkan untuk menghapus background satu warna.


Blur Tool - digunakan untuk menghaluskan/mengaburkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar. Dengan mengaburkan gambar akan memberikan kesan halus, blur juga dapat menyamarkan pixels gambar.


Sharpen Tool - digunakan untuk menajamkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar.



Smudge Tool - digunakan untuk menggosok/mencoreng area tertentu dari sebuah foto atau gambar seolah-olah di pengaruhi oleh sapuan jari telunjuk diatas sebuah lukisan.


Dodge Tool - Shortcut (O), digunakan untuk menerangkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan highlights pada area tertentu hingga area tersebut tampak lebih cerah / terang.


Burn Tool - Shortcut (O), digunakan untuk menggelapkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan shadow / bayangan pada area tertentu hingga tampak lebih gelap.


Sponge Tool - Shortcut (O), digunakan untuk mengubah saturation di area tertentu pada area gambar atau foto.


Painting Tool


Brush Tool - Shortcut (B), digunakan untuk melukis foto atau gambar dengan goresan kuas berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.


History Brush Tool - Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari Image.


Art History Brush Tool - Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari image, dengan model artistik tertentu.


  Pencil Tool - Shortcut (B), digunakan untuk melukis dengan efek goresan pensil.



Gradient Tool - Shortcut (G), digunakan untuk mengecat area yang dipilih (selected area) dengan perpaduan dua warna atau lebih. Gradient ini juga memiliki beberapa pengaturan dan tipe untuk menghasilkan efek perpaduan warna yang sesuai dengan keinginan.


Paint Bucket Tool - Shortcut (G), digunakan untuk mengecat atau mewarnai area tertentu atau layer tertentu berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.


Drawing and Type Tool


Path Selection Tool - Shortcut (A), digunakan untuk menyeleksi path yang telah dibuat dengan menggunakan pen tool.


Horizontal Type Tool - Shortcut (T), digunakan untuk membuat teks secara horizontal. Selain alat ini ada juga Vertical Type Tool untuk membuat teks secara vertical dan type mask untuk membuat teks dalam bentuk seleksi.


Pen Tool - Shortcut (P), digunakan untuk menggambar path sudut ataupun lengkung. Alat ini biasa juga digunakan untuk menyeleksi objek. Selain alat ini ada kumpulan alat lain untuk menambah titik point, mengurangi dan memodifikasi path yang telah dibuat.

Demikian sedikit pengetahuan yang bisa saya bagikan tentang fungsi dari tool-tool adobe photoshop. Saya persilahkan jika anda ingin mempublikasi ulang posting tentang fungsi tool photoshop ini di blog atau website anda dengan tetap mencantumkan nama saya & membuat tautan (link) ke blog ini sebagai bentuk penghargaan bagi saya.